8 Dasar Keuangan Pribadi yang Anda Wajib Ketahui - Setiap orang tentu akan memiliki kebijakan masing-masing dalam mengelola sistem keuangannya, di mana hal ini akan sangat bergantung pada pola pikir serta gaya hidup yang dimiliki oleh orang tersebut. Sukses atau tidaknya seseorang dalam mengelola keuangannya akan mempengaruhi kualitas hidup dari orang itu secara keseluruhan.
Seringkali kita mengalami kesulitan dalam mengatur serta menjalankan keuangan dengan baik. Sehingga pada akhirnya kita akan berkutat pada masalah keuangan yang itu-itu saja dan tidak mengalami kemajuan dalam kurun waktu yang panjang. Hal ini tentu akan sangat merugikan kita, terutama jika kita tidak juga mampu untuk mencapai kebebasan finansial di dalam kehidupan kita.
Pada umumnya, kesalahan dalam pengelolaan keuangan akan terjadi akibat adanya kekurangpahaman kita terhadap dasar-dasar keuangan yang seharusnya kita lakukan di dalam keuangan kita. Di mana dasar-dasar tersebut akan membantu kita dalam mengambil keputusan dan juga menerapkan sejumlah kebijakan di dalam keuangan. Hal ini akan membantu kita keluar dari sejumlah masalah keuangan yang selalu kita hadapi setiap waktu. Pahami 8 dasar keuangan di bawah ini, agar bisa mengelola keuangan dengan baik dan terbebas dari masalah finansial.
Semua lini keuangan sepatutnya dijalankan dengan sebuah anggaran keuangan yang tepat, sebab anggaran keuangan akan menjadi acuan dan juga kebijakan dalam mengelola keuangan secara keseluruhan. Ini merupakan dasar dari sukses atau tidaknya kita dalam mengatur keuangan, di mana kita akan membuat dan menyusun sebuah rencana pendapatan dan juga pengeluaran secara keseluruhan. Anggaran tidak hanya sekedar masalah pencatatan dan juga perhitungan belaka, namun kita akan menerapkan sejumlah kebijakan dalam pengelolaan keuangan di dalamnya. Dengan anggaran, kita akan mengerti dengan jelas ke mana dan bagaimana uang kita akan dibelanjakan, serta langkah apa yang akan kita terapkan dalam memanfaatkan pendapatan dengan sebaik-baiknya untuk masa depan. Jangan lakukan apapun pada pendapatan yang kita miliki, jika kita belum memiliki sebuah anggaran yang tepat dalam penggunaan uang tersebut.
Tabungan adalah sejumlah dana yang penempatannya dimaksudkan sebagai dana darurat dalam keuangan, di mana dana ini bisa digunakan sewaktu-waktu untuk kebutuhan mendesak, atau jika suatu saat terjadi masalah dan gangguan di dalam keuangan. Dana tabungan ini juga bisa digunakan sebagai dana investasi, terutama jika tidak pernah diganggu gugat dan jumlahnya telah cukup banyak serta mencukupi untuk hal tersebut.
Pada saat membeli sesuatu, maka akan sangat penting untuk memahami bahwa tidak semua pembelian yang kita lakukan adalah sebuah bentuk investasi, meskipun tindakan tersebut akan menambah aset yang kita miliki.
Pada dasarnya, ada 2 bentuk investasi yang umum kita lakukan, yakni investasi dalam bentuk aset bernilai dan investasi dalam bentuk aset terdepresi. Kita tentu harus memahami perbedaan kedua hal ini, di mana tindakan investasi yang salah akan berpotensi menimbulkan sejumlah kerugian di masa yang akan datang. Tidak ada masalah jika kita melakukan investasi pada aset yang bernilai cenderung tetap/meningkat, seperti properti, tanah dan juga emas. Namun ketika berinvestasi pada aset yang memiliki nilai depresiasi yang tinggi, maka kita perlu mempertimbangkan kembali keputusan tersebut, contohnya: ketika kita melakukan investasi untuk membeli sebuah mobil mewah, maka kita berpotensi mengalami sejumlah kerugian di masa yang akan datang akibat adanya nilai depresiasi yang cukup tinggi pada kendaraan tersebut, di mana harganya akan mengalami penurunan yang cukup besar jika kita melakukan penjualan beberapa tahun kemudian.
Selalu pahami dan pertimbangkan nilai depresiasi aset yang akan kita beli, karena hal ini akan berimbas cukup besar pada keuangan kita di masa yang akan datang.
Dalam melakukan kredit rumah, akan sangat penting untuk mengukur kemampuan keuangan kita secara keseluruhan. Jangan sampai sejumlah cicilan rumah yang kita miliki, mengganggu keuangan kita secara keseluruhan. Selalu lakukan simulasi awal dan juga terapkan berbagai kebijakan di dalam pengajuan kredit rumah yang kita ajukan. Jangan sampai kita mengalami gagal bayar di masa yang akan datang, hal ini berpotensi menimbulkan terjadinya penyitaan oleh lembaga pembiayaan yang kita gunakan.
Pengelolaan keuangan yang baik harus memiliki pertimbangan dan juga persiapan yang matang terhadap masa pensiun. Hal ini bisa dilakukan dengan cara berinvestasi pada sejumlah aset yang memiliki nilai meningkat, seperti tanah atau properti, tabungan pensiun dan juga tabungan dalam bentuk emas. Jadikan hal ini sebagai salah satu poin penting di dalam keuangan kita, agar kelak kita tidak mengalami masalah keuangan di masa tua.
Banyak orang yang berpendapat bahwa kartu kredit akan sangat berpotensi untuk menimbulkan sejumlah pemborosan di dalam keuangan. Namun hal tersebut tidaklah selalu benar, sebab jika digunakan dengan bijak maka kartu kredit akan membuat sejumlah penghematan di dalam keuangan kita.
Ada banyak fitur dan penawaran menarik yang dikeluarkan oleh kartu kredit, dan kita hanya perlu memilah serta menggunakannya dengan bijak saja. Artinya, jangan gunakan kartu kredit berbelanja, jika kita tidak mendapatkan keuntungan setelah melakukannya.
Seringkali kita mengalami kesulitan dalam mengatur serta menjalankan keuangan dengan baik. Sehingga pada akhirnya kita akan berkutat pada masalah keuangan yang itu-itu saja dan tidak mengalami kemajuan dalam kurun waktu yang panjang. Hal ini tentu akan sangat merugikan kita, terutama jika kita tidak juga mampu untuk mencapai kebebasan finansial di dalam kehidupan kita.
Pada umumnya, kesalahan dalam pengelolaan keuangan akan terjadi akibat adanya kekurangpahaman kita terhadap dasar-dasar keuangan yang seharusnya kita lakukan di dalam keuangan kita. Di mana dasar-dasar tersebut akan membantu kita dalam mengambil keputusan dan juga menerapkan sejumlah kebijakan di dalam keuangan. Hal ini akan membantu kita keluar dari sejumlah masalah keuangan yang selalu kita hadapi setiap waktu. Pahami 8 dasar keuangan di bawah ini, agar bisa mengelola keuangan dengan baik dan terbebas dari masalah finansial.
1. Anggaran yang Tepat
Semua lini keuangan sepatutnya dijalankan dengan sebuah anggaran keuangan yang tepat, sebab anggaran keuangan akan menjadi acuan dan juga kebijakan dalam mengelola keuangan secara keseluruhan. Ini merupakan dasar dari sukses atau tidaknya kita dalam mengatur keuangan, di mana kita akan membuat dan menyusun sebuah rencana pendapatan dan juga pengeluaran secara keseluruhan. Anggaran tidak hanya sekedar masalah pencatatan dan juga perhitungan belaka, namun kita akan menerapkan sejumlah kebijakan dalam pengelolaan keuangan di dalamnya. Dengan anggaran, kita akan mengerti dengan jelas ke mana dan bagaimana uang kita akan dibelanjakan, serta langkah apa yang akan kita terapkan dalam memanfaatkan pendapatan dengan sebaik-baiknya untuk masa depan. Jangan lakukan apapun pada pendapatan yang kita miliki, jika kita belum memiliki sebuah anggaran yang tepat dalam penggunaan uang tersebut.
2. Tabungan
Rencana keuangan yang baik tentu harus memiliki sebuah pos tabungan tetap setiap bulannya. Besaran tabungan ini bisa kita sesuaikan dengan jumlah pendapatan dan juga kebutuhan pokok lainnya. Namun pada dasarnya, ahli keuangan menyarankan pos ini diisi dengan dana minimal sebesar 10% dari pendapatan kita setiap bulannya.Tabungan adalah sejumlah dana yang penempatannya dimaksudkan sebagai dana darurat dalam keuangan, di mana dana ini bisa digunakan sewaktu-waktu untuk kebutuhan mendesak, atau jika suatu saat terjadi masalah dan gangguan di dalam keuangan. Dana tabungan ini juga bisa digunakan sebagai dana investasi, terutama jika tidak pernah diganggu gugat dan jumlahnya telah cukup banyak serta mencukupi untuk hal tersebut.
3. Perhitungkan Depresiasi Aset
Pada saat membeli sesuatu, maka akan sangat penting untuk memahami bahwa tidak semua pembelian yang kita lakukan adalah sebuah bentuk investasi, meskipun tindakan tersebut akan menambah aset yang kita miliki.
Pada dasarnya, ada 2 bentuk investasi yang umum kita lakukan, yakni investasi dalam bentuk aset bernilai dan investasi dalam bentuk aset terdepresi. Kita tentu harus memahami perbedaan kedua hal ini, di mana tindakan investasi yang salah akan berpotensi menimbulkan sejumlah kerugian di masa yang akan datang. Tidak ada masalah jika kita melakukan investasi pada aset yang bernilai cenderung tetap/meningkat, seperti properti, tanah dan juga emas. Namun ketika berinvestasi pada aset yang memiliki nilai depresiasi yang tinggi, maka kita perlu mempertimbangkan kembali keputusan tersebut, contohnya: ketika kita melakukan investasi untuk membeli sebuah mobil mewah, maka kita berpotensi mengalami sejumlah kerugian di masa yang akan datang akibat adanya nilai depresiasi yang cukup tinggi pada kendaraan tersebut, di mana harganya akan mengalami penurunan yang cukup besar jika kita melakukan penjualan beberapa tahun kemudian.
Selalu pahami dan pertimbangkan nilai depresiasi aset yang akan kita beli, karena hal ini akan berimbas cukup besar pada keuangan kita di masa yang akan datang.
4. Pembelian Properti dan Kredit Rumah
Ketika akan melakukan investasi dalam bentuk properti, maka kita akan membutuhkan pemahaman khusus mengenai nilai aset tersebut. Meski properti termasuk dalam aset yang memiliki nilai meningkat, namun hal ini akan sangat tergantung pada beberapa hal, seperti: lokasi, kondisi lingkungan sekitarnya dan fasilitas umum yang terdapat di sana.Dalam melakukan kredit rumah, akan sangat penting untuk mengukur kemampuan keuangan kita secara keseluruhan. Jangan sampai sejumlah cicilan rumah yang kita miliki, mengganggu keuangan kita secara keseluruhan. Selalu lakukan simulasi awal dan juga terapkan berbagai kebijakan di dalam pengajuan kredit rumah yang kita ajukan. Jangan sampai kita mengalami gagal bayar di masa yang akan datang, hal ini berpotensi menimbulkan terjadinya penyitaan oleh lembaga pembiayaan yang kita gunakan.
5. Bekal Pensiun
Pengelolaan keuangan yang baik harus memiliki pertimbangan dan juga persiapan yang matang terhadap masa pensiun. Hal ini bisa dilakukan dengan cara berinvestasi pada sejumlah aset yang memiliki nilai meningkat, seperti tanah atau properti, tabungan pensiun dan juga tabungan dalam bentuk emas. Jadikan hal ini sebagai salah satu poin penting di dalam keuangan kita, agar kelak kita tidak mengalami masalah keuangan di masa tua.
6. Pertimbangkan Risiko
Ketika berbicara mengenai investasi, maka kita akan berbicara mengenai risiko yang terkandung di dalamnya juga. Sangat penting untuk memahami semua bentuk risiko yang mungkin kita hadapi pada saat melakukan investasi. Dengan begitu kita bisa memperkecil ataupun menghindarinya agar tidak mengalami sejumlah kerugian di masa yang akan datang. Selalu pilih instrumen investasi yang memiliki risiko paling rendah, agar memperkecil kemungkinan kerugian yang akan kita tanggung dalam investasi tersebut.7. Manfaatkan Kartu Kredit
Banyak orang yang berpendapat bahwa kartu kredit akan sangat berpotensi untuk menimbulkan sejumlah pemborosan di dalam keuangan. Namun hal tersebut tidaklah selalu benar, sebab jika digunakan dengan bijak maka kartu kredit akan membuat sejumlah penghematan di dalam keuangan kita.
Ada banyak fitur dan penawaran menarik yang dikeluarkan oleh kartu kredit, dan kita hanya perlu memilah serta menggunakannya dengan bijak saja. Artinya, jangan gunakan kartu kredit berbelanja, jika kita tidak mendapatkan keuntungan setelah melakukannya.
Post A Comment:
0 comments: